Belajar Asyik dengan Portal Rumah Belajar. Belajar di mana saja, kapan saja ,dan dengan siapa saja

Kamis, 20 April 2023

3.1.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 3.1

Salam dan Bahagia bapak/ibu guru hebat. Kali ini saya akan menarik kesimpulan, berefleksi mengaitkan materi-materi yang sudah dipelajari, baik di dalam modul 3.1. ataupun kaitannya dengan materi di modul lain.

Tujuan Pembelajaran Khusus: 

  1. CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan beraneka cara dan media.
  2. CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya
Kegiatan Pemantik:

Bacalah kutipan ini dan tafsirkan apa maksudnya:

“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
Bob Talbert

  • Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini? Berdasarkan kutipan tersebut, tersirat makna bahwa segala sesuatu harus dipelajari dari hal yang paling mendasar/utama. Dalam materi pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin, hal paling mendasar adalah etika. Etika menjadi dasar karena bersumber pada nilai-nilai kebajikan. Selain nilai kebajikan dalam pengambilan keputusan adalah berpihak pada murid dan harus bertanggung jawab.
  • Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita? 3 Prinsip yang dianut dalam pengambilan keputusan yaitu Berbasis Hasil Akhir, Peraturan, dan Rasa Peduli. Prinsip tersebut, harus disesuaikan dengna situasi yang terjadi dan bersumber pada nilai-nilai kebajikan universal. Dengan mengacu pada prinsip dan nilai yang sesuai, kita dapat mengambil keputusan yang adil dan bijaksana serta berpihak pada murid sehingga berdampak positif.
  • Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda? Dalam proses pembelajaran, tak menutup kemungkinan akan ada masalah yang terjadi dalam kelas. Sebagai pemimpin pembelajaran, kita harus peka terhadap persoalan yang terjadi dan mampu menemukan solusinya. Sesuai dengan dasar pengambilan keputusan diantaranya berpihak pada murid, bersumber pada nilai-nilai kebajikan dan harus bertanggung jawab, maka secara tidak langsung kita telah memberi teladan kepada murid cara pengambilan keputusan yang tepat, adil, dan objektif.

Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.

Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

Dengan beretika, maka segala perilaku kita akan sesuai dengan norma, nilai dan hukum yang berlaku sehingga dengan berperilaku etis akan mempermudah dalam proses pengambilan keputusan


RANGKUMAN KESIMPULAN PEMBELAJARAN (Koneksi Antar Materi)

  • Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin? sebagai pemimpin pembelajaran hendaknya memberi teladan yang bijak dalam pengambilan keputusan. Hasil pengambilan keputusan harus mampu membangkitkan semangat untuk terus melakukan inovasi dan mampu memberdayakan serta membangun kerukunan murid sehingga tercipta kolaborasi dan meningkatkan kinerja murid.
  • Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan? Nilai-nilai kebajikan yang sangat mempengaruhi kebijakan kita dalam pengambilan keputusan adalah keadilan dan tanggung jawab. Adil berarti menempatkan sesuatu sesuai dengan porsinya sedangkan tanggung jawab berarti mampu menanggung resiko dari keputusan yang telah kita pilih nilai ini harus ditanamkan sejak dini dan dibudayakan dalam lingkungan sekolah agar kelak murid kita menjadi orang yang bijak dalam pengambil keputusan
  • Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Kegiatan coaching yang diberikan pendamping/fasilitator dapat menjadi bekal dalam proses pengujian keputusan secara bertahap menggunakan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Sehingga keputusan tersebut dapat dipertanggungjawabkan yang nantinya akan mendorong terwujudnya wellbeing dalam ekosistem sekolah
  • Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika? Guru harus mampu mengelola dan menyadari aspek sosial emosional agar mampu bijak dalam mengambil dan menguji keputusan. Seorang guru yang memiliki kesadaran diri yang baik, akan menunjukkan integritas dan tanggung jawab dalam memutuskan masalah yang berkaitan dengan dilema etika. Guru harus mampu memiliki kesadaran penuh ketika menghadapi suatu Dilema etika, dengan kesadaran penuh, maka perhatian, rasa ingin tahu, dan kebaikan akan mempengaruhi keputusan guru dalam menciptakan well being ekosistem (kesejahteraan psikolog)
  • Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik? Study kasus yang berkaitan dengan moral/etika harus didasari nilai-nilai yang dianut oleh pendidik berupa nilai-nilai kebajikan yang bersifat universal seperti keadilan, kemanusiaan, tanggung jawab, kejujuran dan lain-lain Dilema etika harus dianalisis berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan dengan didasari nilai-nilai tersebut.
  • Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman? Pengambilan keputusan yang tepat harus disesuaikan dengan situasi/kondisi yang terjadi dan cara yang tepat pula berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal. Saat keputusan yang diambil sudah tepat akan menciptkan lingkungan yang aman, nyaman, positif, dan kondusif. Tidak ada pihak yang dirugikan karena semua mendapatkan solusi atas permaslahan yang sedang dihadapi.
  • Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda? Tantangan yang ada di lingkungan saya ketika tidak ada komunikasi dan keterbukaan pada kasus pengambilan keputusan dari suatu masalah Dilema etika, sehingga keputusan yang diambil tidak relevan. Sehingga perlu adanya perubahan paradigma untuk dapat menghasilkan sebuah keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
  • Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda? Pengambilan keputusan yang kita ambil harus berpihak pada murid. Dalam pembelajaran, salah satunya menggunakan pembelajaran berdiferensiasi agar dapat memenuhi kebutuhan belajar murid sehingga tercipta merdeka belajar.
  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya? Sebagai pemimpin pembelajaran kita harus lebih hati-hati dalam pengambilan keputusan karena keputusan yang kita ambil akan terkait secara terus-menerus dan berdampak pada kehidupan murid kita. Sehingga apapun yang kita putuskan sedikit banyak akan mempengaruhi murid dan memberikan pengaruh besar dalam hidup mereka.
  • Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya? Pengambilan keputusan harus dijiwai filosofi Ki Hajar Dewantara dan bepegang pada nilai guru penggerak yaitu berpihak pada murid dengan berlandaskan nilai-nilai kebajikan yang universal. Sebagai seorang pemimpin harus memiliki KSE agar dapat mengambil keputusan dengan bijak. Dan saat proses pengujian keputusan diperlukan teknik coaching untuk menggaliinformasi dalam mengambil keputusan.
  • Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan? Pemahaman saya tentang materi modul 3.1 ini adalah tentang penerapan 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip, 9 langkah dalam pengambilan dan kepengujian keputusan. Di mana pemahaman tersebut saya gunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul untuk memetakan mana yang benar vs benar, benar vs salah atau bujukan moral. Hal di luar dugaan yang saya dapatkan pada modul ini adalah ketika kita menghadapi kasus Dilema etika maka kita perlu memunculkan opsi trilema agar muncul solusi kreatif yang bisa diterima semua pihak.
  • Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini? Pernah. Sebelumnya saya tidak mengetahui adanya tahapan dalam pengujian dan pengambilan keputusan sehingga keputusan yang diambil tanpa mempertimbangkan hal-hal lain yang mungkin terjadi. Saat mempelajari modul 3.1 ternyata sebelum mengambil keputusan perlu mempertimbangkan 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip, dan 9 langkan pengujian dan pengambilan keputusan terlebih dahulu dengan dasar nilai-nilai kebajikan, berpihak pada murid, dan bertanggung jawab.
  • Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini? Mempelajari modul ini membawa dampak besar bagi saya terutama dalam pengambilan keputusan yang sebelumnya tidak menggunkan langkah-langkah apapun. Dan sekarang setelah mempelajari modul dalam pengambilan keputusan berdasarkan empat paradigma, tiga prinsip, dan, sembilan langkah pengujian dan pengambilan keputusan.
  • Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin? Menurut saya sangat penting mempelajari modul ini sebagai individu dan pemimpin karena dapat mengambil keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan dengan berlandaskan nilai-nilai kebajikan agar dapat berpihak pada murid. 
Demikian rangkuman koneksi antar materi yang saya buat. Bapak/ibu bisa juga melihat dari tayangan video youtube berikut ini : https://youtu.be/NlsFITUaqEU


Terimakasih
Semoga bermanfaat 

Salam dan Bahagia
Guru Bergerak, Indonesia Maju

Minggu, 29 Januari 2023

AKSI NYATA CALON GURU PENGGERAK MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF


 LAPORAN AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

LINA LISTIANA, S.Pd.SD

CGP ANGKATAN 7 KOTA KEDIRI

Fasilitator: Bapak H. Sumarin S.Pd.MPd

Pengajar Praktik : Ibu Nurhajati

 

JUDUL AKSI NYATA

“DISEMINASI PENERAPAN BUDAYA POSITIF
SD NEGERI MOJOROTO 4 KOTA KEDIRI”

Salam dan Bahagia Bapak/Ibu Guru hebat di seluruh Indonesia. Pada kesempatan ini, penulis akan memaparkan kegiatan aksi nyata yang telah dilakukan sebagai salah satu pemenuhan tugas pada Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7 Modul 1.4 Budaya Positif.

LATAR BELAKANG

Seorang guru memiliki peran penting untuk membangun atau mewujudkan budaya positif di kelas dan sekolah. Sekolah merupakan rumah kedua bagi murid, oleh karena itu sebagai guru kita harus mampu menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, sehat, dan menginspirasi murid dalam pembentukan karakter yang positif.


Budaya positif merupakan nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar murid dapat berkembang untuk menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat, dan bertanggung jawab. Salah satu unsur utama budaya positif adalah disiplin positif sebagai wadah menciptakan budaya positif yang berhubungan dengan tercapainya tujuan pendidikan sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara.


Budaya positif dapat diciptakan mulai dari lingkup terkecil yaitu kelas. Didalam kelas guru dan murid dapat membuat kesepakatan kelas berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal. Kesepakatan kelas inilah yang disebut dengan keyakinan kelas. Dengan adanya keyakinan kelas maka semua warga kelas akan bersama-sama mengupayakan untuk menjalankannya, yang tentu saja menjadi awal baik untuk penerapan budaya positif di sekolah.

Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk membiasakan budaya positif adalah dengan mendiskusikan keyakinan kelas serta menerapkan proses segitiga restitusi. Dengan mengikuti Langkah-langkah restitusi guru bisa membimbing siswa untuk mengidentifikasi kebutuhan mereka, menyadari kesalahan dan mencari solusi yang aman.


TUJUAN

Adapun tujuan dalam tindakan aksi nyata ini adalah sebagai berikut:

·     Terwujudnya visi sekolah melalui penerapan budaya positif.

·     Menciptakan murid yang merdeka dan disiplin yang kuat.

·     Mewujudkan keberanian murid untuk menyampaikan ide-ide tentang kelas idaman.

·     Menumbuhkan budaya positif di sekolah dengan meyakini nilai-nilai kebajikan universal.

·     Menumbuhkan budaya positif dalam diri murid berdasarkan motivasi intrinsik.

 

TOLOK UKUR

Untuk mengetahui sejauh mana kegiatan ini sudah dilakukan dan untuk mengontrol kegiatan agar tetap terarah pada tujuan yang sudah ditetapkan, maka tolok ukur yang digunakan adalah sebagai berikut:

·     Terbentuknya keyakinan kelas melalui kegiatan kesepakatan kelas yang dilakukan wali kelas dan siswa

·     Siswa mampu membuat keyakinan kelas sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila

·     Siswa mampu melaksanakan keyakinan kelas yang telah dibuat bersama secara sadar dan tanpa paksaan secara berkelanjutan dan konsisten.

 

LINIMASA TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN

·     Berkoordinasi dengan kepala sekolah untuk menjelaskan pentingnya penanaman budaya positif dan keyakinan kelas di sekolah serta meminta izin untuk mendiseminasikan bersama rekan guru.

·     Melakukan diseminasi pemahaman materi budaya positif (keyakinan kelas dan segitiga restitusi) kepada kepala sekolah, rekan guru, tenaga pendidik , penjaga sekolah.

·     Berkoordinasi dan berkolaborasi dengan wali kelas lain untuk membuat keyakinan kelas masing-masing.

·     Memantau, merefleksi, dan mengevaluasi keyakinan kelas yang telah dibuat.

·     Mendokumentasikan setiap kegiatan sebagai bahan refleksi pembiasaan budaya positif menuju Profil Pelajar Pancasila

 

DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN

·     Dukungan dari kepala sekolah, rekan guru, tenaga kependidikan, dan penjaga sekolah serta murid agar tindakan yang telah disusun dapat dilakukan secara lancar dan menyeluruh.

·     Sarana dan prasarana untuk menumbuhkan budaya positif di sekolah.

·     Orang tua atau wali murid dalam hal penerapan budaya positif di rumah dan lingkungan masayarakat sehingga dapat menjadi teladan bagi murid.


DESKRIPSI AKSI NYATA

Kegiatan aksi nyata diawali dengan membuat keyakinan kelas bersama murid kelas 6A SD Negeri Mojoroto 4. Kegiatan ini diikuti anak-anak dengan semangat dalam menuliskan nilai-nilai yang mereka yakini untuk menciptkan budaya positif terutama di kelas 6A. Kegiatan selanjutnya adalah diseminasi Budaya Positif yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 Januari 2023 di SD Negeri Mojoroto 4 Kota Kediri.


Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Sekolah dan rekan guru SD Negeri Mojoroto 4. Dalam kegiatan diseminasi ini, penulis menginformasikan pemahaman tentang 7 konsep utama modul 1.4 Budaya Positif yaitu perubahan paradigma belajar, disiplin positif, motivasi perilaku manusia, kebutuhan dasar manusia, posisi kontrol guru, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi. Peserta diseminasi sangat antusias dalam menyimak paparan materi yang disampaikan. Untuk kedepannya, penulis akan mengajak rekan guru utamanya guru kelas untuk membuat keyakinan kelas di kelasnya masing-masing. Dan menerapkan segitiga restitusi demi terwujudnya budaya positif di sekolah.

 

HASIL DARI AKSI NYATA

Hasil dari aksi nyata yang telah dilakukan yaitu terbentuknya keyakinan kelas dan menumbuhkan pemahaman kepada rekan guru tentang budaya positif, dimulai dari menerapkan disiplin positif dengan restitusi. Hasil aksi nyata bisa dikatakan berhasil, jika dilakukan secara berkelanjutan. Murid akan menjadi insan yang mandiri, merdeka, dan bertanggung jawab.

 

DOKUMENTASI KEGIATAN

·        MEMBUAT KEYAKINAN KELAS

        Foto Kegiatan















       Video Membuat Keyakinan Kelas Bersama Murid Kelas 6A

        Berikut ini link video dalam membuat keyakinan kelas 6A

        https://drive.google.com/file/d/11b_nHuGrRCxYjoHwESfz_1o3LfmzHrcG/view? usp=share_link

              


·        DISEMINASI PENERAPAN BUDAYA POSITIF

        Foto Kegiatan 



 

Berikut ini link video Diseminasi Penerapan Budaya Positif di SDN Mojoroto 4 Kota Kediri

           https://youtu.be/PYfxpGw1r5c



   

        GURU BERGERAK, INDONESIA MAJU

        SALAM DAN BAHAGIA

        TERIMAKASIH



Rabu, 21 Oktober 2020

Vlog Tugas Akhir PembaTIK Level 4 Tahun 2020

 



Hai sahabat 

Vlog ini merupakan tugas akhir PembaTIK Level 4 : Berbagi. 

Vlog ini berisi pemanfaatan fitur Edugame Portal Rumah Belajar. Selengkapnya sahabat bisa menyaksikan vlog dengan klik link berikut ini. Jangan lupa like dan share ya sahabat….

Pemanfaatan fitur Edugame Portal Rumah Belajar adalah pilihan tepat untuk menemani daringmu di rumah. Mau tidak mau pandemi  memaksa kita untuk meninggalakan aktifitas belajar normal beralih ke PJJ. Karena keselamatan peserta didik dan para pengajar serta tenaga kependidikan menjadi hal yang utama. Pernah tidak sahabat merasa bosan alias jenuh saat belajar daring di rumah??? Sepertinya tidak hanya anak-anak yang bosan dengan daring tetapi orang tuapun juga dibuat pusing dengan daring. Anak-anak banyak menghabiskan waktunya untuk bermain game online. Belum lagi orang tua kesulitan untuk mengajari materi pelajaran selama daring. 

Vlog ini saya buat untuk mengajak sahabat memanfaatkan Portal Rumah Belajar dengan fitur terbarunya yaitu Edugame. Banyak game-game interaktif yang disajikan dalam fitur ini. Dengan tujuan untuk membantu peserta didik memahami konsep dasar dari materi ajar yang disajikan. Dengan fitur edugame kita bisa belajar sambil bermain atau bermain sambil belajar. Menyenangkan bukan????

Belajar asyik dengan Portal Rumah Belajar. Belajar di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. 

Merdeka Belajarnya,

Rumah Belajar Portalnya 

Maju Indonesia




Selasa, 20 Oktober 2020

Sosialisasi Rumah Belajar Di Korwil Kayen Kidul Kabupaten Kediri


Rangkaian kegiatan PembaTIK level 4 berbagi, masih terus berlanjut. Sosialiasasi kali ini kami laksanakan pada hari Senin, 19 Oktober 2020. Acara dihadiri oleh 23 peserta terdiri dari pengawas, K3S, dan Kepala Sekolah SD Sukoharjo serta 20 guru-guru hebat sekorwil Kayen kidul. Mengingat adanya sosial distancing maka peserta untuk kegiatan tatap maya juga dibatasi. Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi tatap muka ini kami mengikuti protokol kesehatan.

Dalam sosialisasi Rumah Belajar kali ini saya berkolaborasi dengan ibu anik Puji Rahayu SRB Jatim 2020. Diawal kegiatan kami sharing dengan peserta tentang pengalaman kami mengikuti pembaTIK. Dimulai dari PembaTIK level 1,2,3,dan 4. Dengan harapan supaya bapak/ibu guru hebat yang mengikuti kegiatan ini termotivasi untuk mengikuti pelatihan yang ada pada PKB untuk meningkatan kompetensi diri.

Ibu Anik Puji Rahayu memperkenalkan apa itu portal rumah belajar dengan fitur-fiturnya dan pemanfaatan fitur utama Rumah Belajar. Sedangkan saya memaparkan penjelasann tentang fitur pendukung dari Rumah Belajar dan produk lain dari Pusdatin seperti TV edukasi, M Edukasi, dll

Antusias para peserta yang langsung ingin login dan memanfaatkan Rumah Belajar menjadi motivasi kami untuk selalu berbagi. Walaupun saat itu terkendala dengan sinyal yang naik turun namun tidak mengurangi semangat bapak/ibu guru hebat di Korwil Kayen Kidul untuk mencoba membuat akun di Portal Rumah Belajar.

Terima kasih Bapak/Ibu guru hebat yang sudah bergabung dengan Rumah Belajar dan selalu berinovasi untuk memberi pelayanan maximal kepada peserta didik.

Untuk daftar hadir kegiatan sosialiasi ini bisa dilihat disini ya.  Dan berikut ini beberapa foto yang kami abadikan dalam kegiatan ini. Semoga bermanfaat.










Senin, 19 Oktober 2020

sharing Part 2 Pemanfaatan Portal Rumah Belajar SDN Mojoroto 4

 


Kediri, 17 Oktober 2020

Selama masa pandemi mengharuskan pembelajaran normal beralih ke pembelajaran jarak jauh baik itu luring maupun daring. Tentu saja dalam pelaksanaan PJJ pasti ada kendala, seperti keluhan dari orang tua yang pusing dengan kegiatan daring anaknya. Sebagai guru tentu saja kita juga memiliki kesibukan yang lain namun selama daring kita dituntut untuk menyiapkan konten pembelajaran yang menarik untuk peserta didik.   Dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ada di Portal Rumah Belajar bisa membuat belajar asyik di rumah.

Sharing Part 2 Pemanfaatan Rumah Belajar di SDN Mojoroto 4 diikuti oleh bapak/ibu guru dan tenaga kependidikan sejumlah 15 peserta. Acaranya sangat intimate dan santai,  kita saling berbagi pengalaman selama memanfaatkan portal rumah belajar baik itu fitur sumber belajar, bank soal, BSE, dan fitur-fitur lainnya.












Terima kasih bapak/ibu guru hebat SDN Mojoroto 4 Kota Kediri atas respon positif dan partisipasinya dalam kegiatan sosialisasi kali ini. Semoga bermanfaat.


Sabtu, 17 Oktober 2020

Bincang Asyik ( Bisyik) Pemanfaatan Portal Rumah Belajar



Hai Sahabat Rumah Belajar

Kali ini saya akan share kegiatan Sosialiasai Rumah Belajar secara  tatap maya. Kegiatan sosialisasi kali ini,  saya kembali berkolaborasi dengan Ibu Anik Puji Rahayu Sahabat Rumah Belajar Jawa Timur 2020 dengan tema Bincang Asyik (Bisyik ) PJJ dengan Portal Rumah Belajar.

Kegiatan dilaksanakan pada hari Jum'at, 16 Oktober 2020. Pukul 09.00-10.30 WIB. Host dalam acara ini adalah sahabat saya Ibu Ana Choirul Bariyah dari SDN Mojoroto 2 Kota Kediri. Dengan jumlah pendaftar sebanyak 77 peserta yang terdiri dari bapak/ibu guru SD Kota Kediri. Untuk link daftar hadir peserta bisa dilihat disini.  Sahabat yang ketinggalan belum sempat mengikuti Bisyik klik disini ya untuk bisa melihat  rekamannya. 

Puji syukur, meskipun ada gangguan sinyal yang naik turun dan sempat mati lampu selama 5-9 menit saat kegiatan berlangsung, namun acara ini tetap berlanjut dan tidak mengurangi semangat bapak/ibu guru hebat Kota Kediri untuk tetap mengikuti Bisyik PJJ dengan Portal Rumah Belajar hingga akhir acara. 

Pada kegiatan berbagi kali ini ada 3 sesi yaitu sesi pengenalan Portal Rumah Belajar dan Fitur Pendukung Rumah Belajar oleh saya. Untuk sesi kedua pengenalan Fitur Utama dan Pemanfaatan Fitur Sumber Belajar oleh sahabat saya Ibu Anik Puji Rahayu.  Dan di sesi ketiga adalah tanya jawab. Selain itu kami juga mengajak para audien untuk mengikuti akun media sosial Rumah Belajar baik itu Instagram, Facebook, dan Youtube. 

Nah sahabat, berikut ini adalah foto-foto ketika Bincang Asyik ( Bisyik ) Pemanfaatan Portal Rumah Belajar






Sangat seru ya kegiatan PembaTIK level 4 Berbagi. Semoga bermafaat yaaa...

Mau belajar di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja... Yuk bergabung di Portal Rumah Belajar

Merdeka Belajarnya, 

Rumah Belajar Portalnya, 

Maju Indonesia



Rabu, 14 Oktober 2020

Coaching PembaTIK Level 4 Berbagi Jawa Timur

Hallo Sahabat Rumah Belajar

Akhirnya tiba juga giliran peserta PembaTIK level 4 Propinvis Jawa Timur mengikuti kegiatan Cooaching PembaTIK Level 4 Berbagi secara virtual. Kegiatan ini secara resmi dibuka kemarin pada tanggal 12 Oktober 2020. Coaching PembaTIK Level 4  berlangsung selama 3 hari dari tanggal 12 s/d 14 Oktober 2020

Jujur ya sahabat diawal kegiatan dag dig dug rasanya. Namun Alhamdulillah coaching berlangsung santai tapi serius. Kami para SRB dapat menimba ilmu dari para DRB Jawa Timur yang super keren dan para tutor dari Pusdatin Kemdikbud.

Pada coaching hari pertama,  dilakukan pembimbingan terkait materi dan tugas PembaTIK Level 4 yaitu sosialiasasi  Rumah Belajar dan produk - produk dari Pudatin Kemdikbud seperti TV Edukasi, Radio Edukasi, dll yang bisa dilakukan melalui tatap maya ataupun tatap muka yang nantinya dikemas secara apik dan menarik  di dalam blog. Selain itu peserta juga membuat vlog terkait implementasi pemanfaatan Portal Rumah Belajar.  

Coaching hari kedua sangat menarik, peserta memaparkan action plan, vlog, dan blog yang sudah dibuat. Penampilan dari para SRB dapat menginspirasi sesama SRB yang lain tentunya. Dengan bimbingan dan saran dari para DRB Jatim dan para tutor dari Pusdatin Kemdikbud  terkait teknik pembuatan blog dan vlog yang menarik meliputi navigasi blog, konten dalam blog  dan vlog, ekspresi dan gestur tubuh dalam vlog, audio, dll. Hal ini tentunya menyempurnakan vlog dan blog para SRB Jawa Timur menjadi semakin menarik.

Coaching hari ketiga, tepatnya hari ini Rabu, 14 Oktober 2020 adalah Review produk output peserta oleh para DRB dan Tutor dari Pusdatin Kemdikbud . Ada juga tips and trick  dari Bang Noval (DRB Jawa Timur) tentang template blog yang sangat keren. Motivasi dari para DRB Jatim yaitu Ibu Atiko, Cak Rahmat,  dan  DRB Maluku Utara Ibu Andi juga Tutor dari Pusdatin Kemdikbud yaitu Ibu Marta, Ibu Mira dan Ibu Garti sangat menginspirasi dan memotivasi saya untuk selalu berbuat lebih baik dan berbagi untuk kemajuan anak negeri.

Ayo sahabat bergabung dengan Portal Rumah Belajar Kemdikbud.  Manfaatkan fitur PKB dalam Portal Rumah Belajar untuk meningkatkan kompetensi diri dengan mengikuti berbagai pelatihan disana. Salah satunya adalah PembaTIK.